Kamis, 28 Juli 2016

Suti Semarang, Bengkayang, Kalimantan Barat

Sudah 14 tahun Bengkayang menjadi kabupaten. Namun, Kecamatan Suti Semarang masih belum mencicipi pembangunan. Masih banyak kekurangan sarana dan prasarana di kecamatan ini. Kantor Camat Suti Semarang masih gunakan mesin tik, untuk menggunakan komputer harus pada malam hari saja hal ini di sebabkan oleh listrik yang dinikmati  masyarakat kecamatan suti semarang hanya beroperasi mulai pukul 17.00 s/d pukul 06.00, meski demikian tidak semua desa di kecamatan suti semarang yang menikmati fasilitas listrik ini, dari delapan desa yang ada di kec. suti semarang yakni Cempaka Putih, Kelayu, Kiung, Muhi Bersatu, Nangka, Suka Maju, Suti Semarang, dan Tapen hanya desa Suti Semarang, Tapen dan Cempaka putih yang dapat menikmati fasilitas listrik ini. Saya sebagai putra kec. suti semarang sangat berharap perhatian dari pemerintah Kabupaten Bengkayang dan Provinsi Kalimantan Barat terhadap Kecamatan kami dan kampung halaman kami suti semarang tercinta ini. Yang terlihat di photo ini adalah dusun Suti Baru, Desa Suti Semarang, yang hampir keseluruhannya memeluk agama protestan tampak di gambar adalah Gereja PIBI bukit hermon suti baru. Kecamatan yang terbentuk berdasarkan perda no. 15 tahun 2002 ini dapat dihitung sudah berapa lama kecamatan ini berdiri? Woww sudah 12 tahun, namun apa yang terjadi dengan kecamatan yang sudah berumur 12 tahun ini? jawabannya : Tidak ada perubahan yang siknifikan yang dapat dilihat, infrastruktur dan transportasipun masih saja seperti 5-8 tahun yang lalu. Infrastruktur transportasi dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten berjarak kira-kira 54km, dan sepanjang jalan belum terlihat layaknya wilayah yang sudah menjadi kecamatan 12 tahun lamanya, sepanjang jalan menuju ibukota kabupaten dari ibukota kecamatan hanya melalui jalan yang masih beraspalkan tanah, hanya kira-kira 95 persen jalan yang telah di beri aspal, itupun sudah hancur dan tergenang air, jembatan dan tanah longsor tak kunjung di perbiki. Masyarakat suti semarang selalu diberi harapan palsu. Pertanyaannya, Kapan masyarakat suti semarang diberi harapan yang pasti ??!! yah.. mungkin suatu saat, saat hari-hari mulai senja.

Sekian dari penulis : twitter@oscarpelas, www.facebook.com/pelas.pelasputrasuti. bye :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar